Pada hari Selasa kemarin (2/5), status Surabaya berubah dari zona merah menjadi zona hitam seiring dengan meningkatnya pasien positif COVID-19. Per hari Selasa kemarin, diketahui total pasien positif di Kota Pahlawan mencapai 2.748 orang.
Untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Surabaya, RS Darurat pun didirikan. Salah satunya adalah di dalam komplek Museum Kesehatan Dr Adhyatama, MPH atau dikenal Museum Kesehatan di Jalan Indrapura 17, Surabaya.Disebut sebagai Museum Kesehatan pertama di Indonesia, museum ini diresmikan pada 14 September 2004 oleh Menkes kala itu, Dr Achmad Sujudi. Hanya dalam perjalanannya hingga saat ini, Museum Kesehatan punya banyak cerita yang tak biasa. Dihimpun detikcom, Rabu (3/5/2020) berikut faktanya:
1. Museum Santet
Walauu memiliki nama asli Museum Kesehatan, tapi museum yang satu ini juga menyimpan banyak peralatan medis tradisional Indonesia. Beberapa di antaranya akrab dengan dunia klenik hingga perdukunan.
Sebut saja peralatan santet, bisa kamu temui di dalam bagian sarana kesehatan tradisional. Bukannya musyrik, tapi santet memang ada kaitannya dengan budaya dan perjalanan medis Indonesia.
Selain bisa menjumpai peralatan hingga cara melakukan praktek santet, traveler juga bisa melihat foto rontgen dari pasien yang konon terkena santet. Terlihat dari adanya paku hingga jarum di dalam badannya. Ngeri!
2. Boneka dan benda mistis
ejumlah koleksi lain yang menarik yang dikatakan berhubungan dengan hal gaib dan dunia medis adalah sampel air batu Ponari dari Megaluh, Jombang. Seperti kita tahu, Ponari pernah menjadi fenomenal. Bocah yang pernah disambar petir itu dikatakan bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan meminum air yang dicelupkan batu petirnya.
Ada juga air yang digunakan untuk media santet, air dari paranormal, air dari paranormal Ki Kusumo, air tumbal kambing berkepala hitam. Ada juga berbagai benda sebagai penolak bala seperti gelang rumput, rajah kulit kambing dan kertas, kalung nama untuk bayi, bulu landak, sendok perak, tapal kuda.
Sumber : detik.com